sumber : rembangkab.go.id


Kabupaten Rembang adalah sebuah daerah di pesisir utara Jawa Tengah yang memiliki luas wilayah sekitar 1.014 kilometer persegi dengan ibu kota berada di Kota Rembang. Letaknya yang strategis, tepat di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, menjadikan Rembang sebagai pintu gerbang penting jalur perdagangan dan mobilitas antardaerah. Di sebelah utara, Rembang berbatasan langsung dengan Laut Jawa, sementara bagian selatan berupa perbukitan kapur Pegunungan Kendeng Utara yang menyimpan kekayaan alam sekaligus pesona keindahan tersendiri

sumber : Collectie Wereldmuseum (v/h Tropenmuseum)


Sejarah panjang Rembang tidak bisa dilepaskan dari peranannya sebagai pusat perdagangan pesisir sejak masa Majapahit hingga Demak. Salah satu wilayahnya, Lasem, bahkan mendapat julukan “Tiongkok Kecil” karena sejak abad ke-15 telah menjadi ruang pertemuan dan akulturasi budaya Jawa dengan Tionghoa. Dari daerah inilah lahir berbagai warisan budaya yang masih terjaga hingga kini, seperti batik tulis Lasem dengan corak merah khasnya yang mendunia, arsitektur rumah kuno yang sarat nilai historis, hingga tradisi sedekah laut sebagai wujud syukur masyarakat nelayan. Rembang juga tercatat dalam sejarah bangsa sebagai tanah kelahiran R.A. Kartini, tokoh pelopor emansipasi perempuan Indonesia


sumber : visitjawatengah.jatengprov.go.id


Kehidupan masyarakat Rembang sangat erat dengan laut, pertanian, dan kerajinan. Hasil perikanan melimpah menjadikan Pelabuhan Perikanan Tasik Agung sebagai salah satu pusat aktivitas nelayan terbesar di Jawa Tengah bagian timur. Di daratan, padi, jagung, cabai, tembakau, dan jati menjadi komoditas unggulan, sementara industri kecil menengah menghasilkan batik, mebel kayu, dan garam rakyat yang menjadi identitas ekonomi lokal. Sisi pariwisata pun tidak kalah menarik, mulai dari pantai-pantai indah seperti Karang Jahe, Caruban, dan Wates, hingga wisata sejarah dan religi seperti Masjid Jami’ Lasem, makam Sunan Bonang, serta Museum Kartini yang mengabadikan perjuangan tokoh nasional tersebut. Kini, di usia lebih dari 284 tahun, Kabupaten Rembang terus berbenah menuju pembangunan yang berkelanjutan. Pemerintah daerah bersama masyarakat berupaya mewujudkan daerah yang maju dan sejahtera, tanpa meninggalkan akar budaya dan kearifan lokal. Dengan potensi sumber daya alam, kekayaan budaya, dan semangat gotong royong, Rembang tampil sebagai daerah yang tidak hanya kaya sejarah, tetapi juga penuh harapan untuk masa depan.